Translate

Selasa, 24 Maret 2020

Belajar dari Semut untuk Bertahan di Rumah Ketika Kondisi Bahaya

Salah satu kisah penuh pelajaran yang diabadikan oleh Al-Qur’an adalah kisah semut dengan Nabi Sulaiman AS.

Allah swt berfirman :

حَتَّىٰٓ إِذَآ أَتَوۡاْ عَلَىٰ وَادِ ٱلنَّمۡلِ قَالَتۡ نَمۡلَةٞ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّمۡلُ ٱدۡخُلُواْ مَسَٰكِنَكُمۡ لَا يَحۡطِمَنَّكُمۡ سُلَيۡمَٰنُ وَجُنُودُهُۥ وَهُمۡ لَا يَشۡعُرُونَ

Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, “Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.” (QS. An-Naml (27) : 18)

Tidakkah kita menyadari bahwa ketika seekor semut merasa ada bahaya yang akan menimpa kelompoknya, ia segera menyuruh semut yang lain untuk masuk ke dalam sarang mereka.

Kalimat :

ٱدۡخُلُواْ مَسَٰكِنَكُمۡ

“Masuklah ke dalam sarang-sarangmu…”

Adalah sebuah pesan yang sangat jelas bahwa akan ada suatu kondisi yang memaksa kita untuk bertahan di dalam rumah. Apakah begitu sulit kita memahami pelajaran dari ayat ini? Apabila semut akan masuk ke sarang-sarang mereka ketika ada bahaya yang datang, maka kini waktunya kita masuk ke rumah-rumah kita untuk menjaga diri dan keluarga. Bahkan lebih dari itu, kita berdiam di rumah demi memutus mata rantai virus dan menjaga keselamatan orang lain.

Tidak ada komentar: