Translate

Selasa, 31 Maret 2020

Sayangi Yang Ada di Bumi, Maka Yang di Langit Akan Menyayangimu

Seseorang yang di hatinya masih ada iman. Suatu ketika menuangkan air ke gelas. Ia hendak minum. Tiba-tiba ia melihat ada seekor semut berjalan di gelasnya dan masuk ke mulut gelas namun tidak sampai kecebur air. Semut itu terus berjalan tanpa arah yang jelas di dalam mulut gelas. Orang itu menunda minumnya. Ia menunggu semut berhasil keluar dari gelas. Ia tak mengusik semut dengan jemarinya, karena takut hewan kecil itu malah akan tercebur. Setelah semut itu berhasil keluar, barulah ia minum. Kemudian ia memohon kepada Allah, semoga kelak ia dikasihani oleh Dia, Sang Pencipta.

Seseorang di hatinya masih ada imannya. Suatu ketika ia melihat ada semut sedang gelagapan berenang di air becek. Maka orang tersebut menyentuh air dengan jarinya dan didekatkan ke semut hingga ia bisa memanjat ke jari itu. Lalu ia taruh jarinya di tanah, atau daun, atau kayu. Ia tidak meniup semut itu atau melemparnya, melainkan ia menunggu sampai semut itu sendiri dengan aman sampai di landasan. Setelah semut berhasil ke landasan, orang itu menatap langit, seraya memohon kepada Yang Diatas Arsy, agar menyelamatkan dirinya dari adzab-Nya.

Siapalah di antara kita yang tak berpeluh dengan dosa?
Siapalah di antara kita yang tak menangis jika ingat akan siksa?

Berbuat baiklah kepada makhluk Allah sesuai syariat-Nya. Sesiapa yang merahmati di dunianya, maka akan dirahmati oleh Penciptanya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda :

“Kasihanilah siapa yang ada di bumi ini, niscaya kalian dikasihani oleh yang ada di langit” (HR. At-Tirmidzi : 1924).

Menyayangi dan kasih sayang kepadanya, sebab Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda ketika para sahabatnya menjadikan burung sebagai sasaran memanah.

“Allah mengutuk orang yang menjadikan sesutu yang bernyawa sebagai sasaran” [HR Al-Bukhari : 5515, Muslim : 1958] [Redaksi ini riwayat Ahmad : 6223]

Itulah adab atau etika yang selalu dipelihara oleh seorang muslim terhadap hewan karena taat kepada Allah dan Rasul-Nya, sebagai pengamalan terhadap ajaran yang diperintahkan oleh syari'at Islam, syari'at yang penuh Rahmat, syari'at yang sarat dengan kebaikan bagi segenap makhluk, manusia ataupun hewan.

Jumat, 27 Maret 2020

APA ITU TAKHBIB?

Apa itu takhbib?
Yaitu menanggapi cinta dari wanita bersuami dalam pandangan Islam.

Berawal dari komunikasi sederhana, dilanjut dengan saling curhat, hingga tertanam cinta karena syahwat. Lebih parah lagi, ketika kejadian itu dialami oleh mereka yang telah berkeluarga. Karena interaksi lawan jenis yang tidak halal, Allah cabut rasa cintanya terhadap keluarganya, digantikan dengan kehadiran orang baru dalam hatinya. 

Disadari maupun tidak, sejatinya itu merupakan hukuman bagi orang yang telah bisa menikmati segala yang haram, Allah hilangkan dari dirinya untuk bisa menikmati sesuatu yang halal.

DOSA TAKHBIB
Diantara dosa besar yang mungkin jarang diketahui oleh kaum muslimin adalah dosa takhbib. Karena menjadi penyebab perceraian dan kerusakan rumah tangga. Karena kehadirannya, membuat seorang wanita menjadi benci suaminya dan meminta untuk berpisah dari suaminya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam banyak hadist, memberikan ancaman keras untuk pelanggaran semacam ini.

Diantaranya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ مِنَّا مَنْ خَبَّبَ امرَأَةً عَلَى زَوجِهَا

”Bukan bagian dariku seseorang yang melakukan takhbib terhadap seorang wanita, sehingga dia melawan suaminya.” (HR. Abu Daud 2175 dan dishahihkan al-Albani)

Juga dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَمَنْ أَفْسَدَ امْرَأَةً عَلَى زَوْجِهَا فَلَيْسَ مِنَّا

”Siapa yang merusak hubungan seorang wanita dengan suaminya maka dia bukan bagian dariku.” (HR. Ahmad 9157 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Dalam penjelasannya tentang bahaya cinta buta, Ibnu Qoyyim menjelaskan tentang dosa takhbib,

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melaknat orang yang melakukan takhbib, dan beliau berlepas diri dari pelakunya."

Takhbib termasuk salah satu dosa besar. Karena ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang untuk meminang wanita yang telah dilamar oleh lelaki lain, dan melarang seseorang menawar barang yang sedang ditawar orang lain, maka bagaimana lagi dengan orang yang berusaha memisahkan antara seorang suami dengan istrinya atau budaknya, sehingga dia bisa menjalin hubungan dengannya."

MAKNA TAKHBIB
Dalam Syarah Sunan Abu Daud Adzim Abadi (w. 1329 H) menjelaskan, Takhbib secara bahasa artinya menipu dan merusak. Dengan menyebut-nyebut kejelekan suami di hadapan istrinya atau kebaikan lelaki lain di depan wanita itu.

Di bagian lain, beliau juga menyebutkan :
"Siapa yang melakukan takhbib terhadap istri seseorang’ maknanya adalah siapa yang menipu wanita itu, merusak keluarganya atau memotivasinya agar cerai dengan suaminya, agar dia bisa menikah dengannya atau menikah dengan lelaki lain atau cara yang lainnya."

Ad-Dzahabi mendefinisikan takhbib:
”Merusak hati wanita terhadap suaminya.”

Dalam Fatwa Islam, usaha memisahkan wanita dari suaminya, tidak hanya dalam bentuk memotivasi si wanita untuk menuntut cerai dari suaminya. Yang juga termasuk takhbib adalah ketika seseorang memberikan perhatian, empati, menjadi teman curhat terhadap wanita yang sedang ada masalah dengan keluarganya.

Merusak hubungan istri dengan suaminya, tidak hanya dalam bentuk memotivasi dia untuk menggugat cerai. Bahkan semata upaya memberikan empati, belas kasihan, berbagi rasa, dan segala sebab yang membuat si wanita menjadi jatuh cinta kepadamu, merupakan bentuk merusak (keluarga) yang serius, dan usaha paling licik yang mungkin bisa dilakukan seseorang.

Memahami hal ini, berhati-hatilah dalam bergaul dengan lawan jenis siapapun dia. Karena Bisa jadi pada awalnya seseorang memiliki niat baik, niat saling menolong, niat merasa kasihan, perlu ada teman untuk berbagi rasa.

Ibnul Jauzi menukil nasehat dari Al-Hasan bin Sholeh yang mengatakan,

“Sesungguhnya setan membukakan 99 pintu kebaikan, untuk menjerumuskan orang ke dalam satu pintu keburukan.” [Talbis Iblis, 51]

Waspada bagi para lelaki, jangan sampai menerima curhat wanita tentang keluarganya. Bisa jadi ini langkah pembuka Iblis untuk semakin menjerumuskan anda.

Terkecuali jika anda seorang ulama, tokoh agama, yang berhak memberikan fatwa dengan ilmunya. Anda bisa menjelaskan halal-haram satu masalah.

Semoga Allah, menyelamatkan kita dari bahaya besar lingkungan yang kurang memperhatikan adab pergaulan.

Amalan Calon Penghuni Surga

”Suatu saat ketika Rasulullah sallalahu alaihi wassalam sedang duduk-duduk bersama sahabatnya, Rasulullah sallallahu alaihi wassalam bersabda, “Sebentar lagi, salah satu ahli surga akan muncul di hadapan kalian.” Tak lama, seorang laki-laki dari kaum Anshor muncul dengan sisa air wudhu masih menetes dari janggutnya. Ia menenteng terompah di tangan kirinya.

Hari berikutnya, Rasulullah mengulang perkataannya dan orang itu kembali melintas seperti pada kali pertama. Di hari ketiga, Rasulullah mengulang perkataannya, dan kejadian itu kembali terulang.

Mendengar ucapan Rasulullah, Abdullah bin Amr mengikuti lelaki yang dimaksud Rasulullah lalu berkata kepadanya, “Aku bertengkar dengan ayahku, aku tidak akan menemuinya tiga hari, apakah engkau berkenan memberiku tempat menginap?” lelaki itu menjawab, “Silahkan, dengan senang hati.”

Abdullah bin Amr pun menginap di rumah lelaki itu hingga tiga malam berlalu dan Abdullah belum melihat dari laki-laki itu melakukan amal yang disebut sebagai penghuni surga. Sehingga Abdullah memberanikan diri bertanya, “Sudah tiga hari di sini, aku tidak melihatmu mengerjakan amal yang membanggakan. Mengapa Rasul menyebutmu sebagai salah satu calon penghuni surga?”.

Lelaki itu menjawab, “Aku memang tidak melakukan amalan-amalan yang istimewa, tetapi sebelum tidur, aku mengingat kesalahan-kesalahan saudaraku seiman, lalu aku berusaha untuk memaafkannya. Dan aku hilangkan rasa dengki dan iri terhadap karunia Allah yang diberikan kepada saudaraku.”

Setelah mendengar itu, Abdullah berkata, “Ya, itulah yang menyebabkan engkau disebut sebagai calon penghuni surga.”

Meraih Kemuliaan dengan Akhlak

Akhlak yang mulia adalah kemuliaan setiap manusia. Allah mensifati Rasul-Nya dengan kemuliaan akhlak.

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
"Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung." (QS. Al-Qalam : 4)

Begitu mulianya akhlak, sehingga Nabi صلى الله عليه وسلم menjadikan akhlak sebagai poros utama beliau diutus membawa risalah Islam.

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak.” (HR. Ahmad dalam Musnad-nya, 8952)

Akhlak adalah amalan yang memudahkan manusia terjatuh ke neraka, dan juga memudahkan seorang mendapatkan kemuliaan surga. Dan amalan yang dapat memberatkan timbangan bagi seorang Muslim di Hari Kiamat adalah kebaikan akhlaknya.

Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda,

مَا مِنْ شَيْءٍ أَثْقَلُ فِي مِيْزَانِ المُؤْمِنِ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ حُسْنِ الخُلُقِ، وَإِنَّ اللهَ يُبْغِضُ الفَاحِشُ البَذِي
“Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin pada hari kiamat selain akhlaknya yang baik. Allah sangat membenci orang yang kata-katanya kasar dan kotor.”(HR At-Tirmidzy)

Tanda akhlak mulia antara lain :
1. Jarang berselisih.
2. Baik dalam bersikap adil.
3. Meninggalkan tindakan mencari-cari kesalahan orang lain.
4. Berusaha memperbaiki keburukan-keburukan yang nampak.
5. Mencarikan udzur bagi orang yang salah.
6. Bersabar menghadapi gangguan orang lain yang menyakitkan.
7. Introspeksi dengan mencela diri sendiri yang juga penuh kekurangan.
8. Hanya sibuk mengurus aib-aib sendiri tanpa mengurusi aib orang lain.
9. Wajah ceria.
10. Lembut perkataannya.

Amalan Agar Terhindar Dari Berbagai Penyakit

Agar dijauhkan dari marabahaya dan wabah penyakit yg berbahaya, ada beberapa amalan yang hendaknya kita lakukan. Apa saja, mari kita simak sebagai berikut :

1). Jaga kebersihan dan jaga kesehatan.

2). Jaga wudhu (sebagaimana wudhu kita ingin sholat)
Insya Allah dengan menjaga wudhu kita terhindar dari virus yg mematikan. Jangankan virus, dosa-dosa kita pun yg tak terlihat terhapus dengan air wudhu. Sebagaimana hadist Rasulullah SAW sebagai berikut :

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwasanya Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda, "Apabila seorang muslim atau mukmin berwudhu lalu membasuh wajahnya, maka keluarlah dari wajahnya setiap dosa akibat pandangan matanya bersama dengan air wudhu atau bersama dengan tetesan air yang terakhir. Apabila dia membasuh kedua tangannya, maka keluarlah dosa-dosa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya bersama dengan air atau bersama denga tetesan air wudhu yang terakhir. Apabila dia membasuh kedua kakinya, maka keluarlah dosa-dosa yang telah diperbuat oleh kedua kakinya bersama dengan air atau bersama dengan tetesan air yang terakhir sehingga dia terhapus dari dosa-dosanya semua" {HR. Muslim No.122}

3). Jaga sholat 5 waktu
Dengan menjaga sholat 5 waktu insya allah, Allah pun menjaga kita.

Allah SWT berfirman:

فَا ذْكُرُوْنِيْۤ اَذْكُرْكُمْ وَا شْکُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ
fazkuruuniii azkurkum wasykuruu lii wa laa takfuruun

"Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku." (QS. Al-Baqarah (2) : Ayat 152)

4). Perbanyak istighfar
Dengan memperbanyak istighfar selain dosa-dosa kita diampuni, istighfar jg bisa menjadikan jalan keluar dari setiap kesedihan, jalan keluar dari setiap kesempitan dan Allah berikan rizki dari arah yg tak disangka-sangka.

“مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ؛ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ”

“Barang siapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya, dan Allah berikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.”
(HR. Ahmad dari Ibnu Abbas dan sanadnya dinilai sahih oleh al-Hakim)

5). Perbanyak dzikir
Dengan berdzikir kepada Allah SWT hati kita menjadi tentram.

Allah SWT berfirman :

اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَ لَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
allaziina aamanuu wa tathma`innu quluubuhum bizikrillaah, alaa bizikrillaahi tathma`innul-quluub

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd (13) : Ayat 28)

6). Perbanyak doa
Tidak ada yang dapat menolak takdir kecuali doa.

عَنْ سَلْمَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلَّا الدُّعَاءُ وَلَا يَزِيدُ فِي الْعُمْرِ إِلَّا الْبِرُّ

dari Salman, ia berkata, Rasulullah bersabda. "Tidak ada yang dapat menolak ketentuan Allah (qadha) kecuali doa. Tidak ada yang dapat membuat umur bertambah kecuali amal kebaikan ". (HR.Tirmidzi No.2139)

Doa agar dijauhkan dari wabah penyakit yang berbahaya :

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئْ الْأَسْقَامِ

Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam biasa mengucapkan, "Allaahumma inni a'udzu bika minal barash wal junuun wal judzaam, wa a'udzu bika min sayy'il asqaam".
(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila, kusta, dan keburukan penyakit-penyakit yang lain.) (HR.Abu daud No.1554)

Doa pagi dan sore/petang  (masing-masing dibaca 3x):

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ، وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Bismillaahil-ladzii laa yadhurru ma'as-mihi syai-un, fil ardhi wa laa fis-samaa', wa huwas-samii'ul 'aliim.
(Dengan nama Allah, yang tidak akan berbahaya dengan namaNya, segala sesuatu di bumi dan langit, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.)
(HR. Abu Dawud 4/323, At-Tirmidzi 5/465, Ibnu Majah dan Ahmad). Lihat Shahih Ibnu Majah 2/332, Al-Allamah Ibnu Baaz berpendapat, isnad hadist tersebut hasan dalam Tuhfatul Akhyar hal. 39.

Keutamaan :
Dari Utsman bin Affan radliallahu 'anhu, beliau mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Siapa yang setiap pagi dan sore membaca doa ini 3x: (doa di atas), maka dia tidak ada sesuatupun yang membahayakan dirinya."

Ghibah, Tajassus dan Fitnah

Saudara seiman, tidakkah kita ingin termasuk yang dijamin Nabi ﷺ?

Nabi bersabda,
“Sesiapa mempertahankan kehormatan saudaranya yang akan dicemarkan orang, maka Allah akan menolak api neraka dari mukanya pada hari Kiamat.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad)

Hadist ini menunjukkan betapa melindungi kehormatan seorang muslim akan menyelamatkan seseorang dari api neraka. Kehormatan seorang muslim sama mulianya dengan darahnya; tak boleh menetes sedikit pun tanpa alasan yang dibenarkan.

Jika menjaga kehormatan saudara seiman dan menutupi aibnya merupakan kemuliaan, maka menyebarluaskan tanpa hak (ghibah) sangat tercela. Menggunjing (ghibah) itu ibarat memakan bangkai saudaranya; pertanda sangat busuk dan kejinya perbuatan yang kadang terasa mengasyikkan itu.

Ingatlah, wahai diri yang bertumpuk kesalahan, sesungguhnya setiap muslim itu mulia. Haram kita cederai darahnya, kehormatan dan hartanya.

Sesungguhnya Rasulullah ﷺ telah bersabda:
“Setiap muslim terhadap muslim yang lain adalah haram, yaitu darahnya, kehormatannya dan hartanya.”
(HR. Muslim)

Tidakkah kita perhatikan ini?
Tidak ada yang memudahkan kita untuk merusak kehormatan sesama muslim kecuali karena lemahnya iman. Terlebih jika sudah ada buruk sangka. Penyebab lain yang menggelincirkan kita merusak kehormatan saudara seiman adalah besarnya kemaksiatan diri yang hendak ditutupi. Sesungguhnya kemaksiatan yang beriring dengan kezaliman dan kejahatan itu membuat seseorang cemas terhadap terbukanya aib.

Nurani yang bersih membuat kita merasa gelisah dan malu apabila berbuat maksiat. Namun jika kemaksiatan dan buruk sangka telah mengakar pada diri seseorang, maka pintu keburukan berikutnya yang segera ia masuki adalah tajassus.

Apakah tajassus itu?
Yaitu mencari-cari kesalahan hingga mencari kemungkinan yang tersulit sekalipun. Jika mendapati, ia besarkan kesalahan itu. Semakin besar semangat untuk melakukan tajassus, semakin besar pula kecenderungan membesar-besarkan kesalahan atau kekeliruan yang kecil. Apa yang sebenarnya merupakan kekhilafan dalam urusan sederhana yang wajar terjadi dan sepatutnya dimaafkan, ditampak-tampakkan sebagai kejahatan besar. Jika tidak segera bertaubat dari keburukan ini, ia dapat terperosok kepada keburukan yang lebih besar, yakni mengada-adakan kesalahan.

Apa bedanya?
Mencari-cari kesalahan memang berusaha sekuat tenaga menemukan keburukan seseorang, sedangkan mengada-adakan lebih buruk lagi. Mengada-adakan kesalahan itu ia mengetahui betul bahwa tidak ada kesalahan pada orang tersebut, tetapi ia menisbahkan kesalahan kepadanya; mengesankan kepadanya bahwa ia berbuat kesalahan yang sangat besar. Ini semua termasuk fitnah yang keji.

Ghibah itu buruk.
Tajassus itu sangat buruk.
Dan lebih buruk lagi adalah melakukan fitnah.
Karena itu, kita perlu berhati-hati terhadap buruk sangka agar tidak tergelincir kepada tajassus atau yang lebih buruk lagi, yakni fitnah.

Allah Ta’ala berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang lain (tajassus) dan jangan pula menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan bangkai saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”
(QS. Al-Hujurat, 49 : 12).

Mengapa Manusia Susah Untuk Menerima Nasehat?

Jika hatinya sedang sakit, ia sulit menerima nasihat baik dan sama sekali tidak mau mendengarkan tentang agama. Apalagi melaksanakan segala macam bentuk ibadah, pasti semuanya ditinggalkan. Dan ketika hati sedang sakit, bahayanya lagi Anda akan lebih mudah untuk menerima keburukan. Gerak dan langkah Anda akan lebih banyak mengarah pada kemaksiatan.

Kenapa hati bisa sakit hingga kita sulit menerima nasihat?
Hati bisa sakit karena terlalu banyak memasukkan sesuatu yang tidak diridhoi Allah. Seperti memakan rezeki tidak halal, melihat sesuatu yang mengundang hawa nafsu dan utamanya kita terlalu cinta terhadap dunia dan banyak melupakan Allah.

Perbaikilah pola tersebut dengan memperbanyak mengingat Allah, mau memaksakan diri untuk sholat dan menghindari hal-hal yang tidak diridhoi Allah meskipun itu sepele kelihatannya. Insyaallah, hati Anda akan kembali sehat dan bersih dari dosa-dosa.

Ketika hati sehat, Anda akan lebih mudah untuk menerima nasihat dan bisa memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Meskipun orang yang menasehati Anda umurnya jauh lebih muda atau punya prilaku buruk, tapi jika nasihatnya benar, Anda akan mematuhinya.

Jika HATI telah RUSAK, maka seluruh tubuh pun akan RUSAK.
Rasulullah bersabda,
“Ingatlah, bahwa di dalam tubuh ada segumpal darah. Jika segumpal darah itu baik (sehat) seluruh tubuh pun akan menjadi baik. Namun, jika segumpal darah itu rusak, seluruh tubuh pun akan menjadi rusak. Ketahuilah segumpal darah itu adalah hati.” (HR Bukhari)

Terhalangi dari Ilmu Karena Dosa dan Maksiat

Salah satu dampak dari perbuatan dosa dam maksiat adalah terhalanginya seseorang dari ilmu agama, bahkan ia juga akan diharamkan untuk memperoleh manfaat dari ilmunya tersebut. Hal itu karena Ilmu merupakan cahaya yang Allah Ta’ala tanamkan di dalam hati manusia, sedangkan dosa dan kemaksiatan itu akan memadamkan cahaya tersebut.

Lihatlah betapa banyak ilmu-ilmu yang telah kita pelajari, namun kemudian lenyap begitu saja ke dalam lembah kegelapan karena disebabkan oleh perbuatan dosa dan maksiat yang kita lakukan. Betapa banyak orang yang awalnya hafal ayat-ayat Al Quran lalu kemudian dilupakan dari hafalannya tersebut karena hatinya lebih mencintai (bergantung kepada) kemaksiatan.

Betapa banyak orang yang semangat di dalam berdakwah kepada Allah, namun dia dijauhkan dari barokah dakwahnya tersebut disebabkan karena dosa-dosa yang ia lakukan.

Imam Syafi’i rahimahullah pernah mengeluhkan tentang jeleknya hafalan yang beliau miliki kepada gurunya yang bernama Waqi’ rahimahullah.
Beliau berkata:
"Aku mengeluhkan jeleknya hafalanku kepada Waqi’. Maka beliaupun menganjurkan kepadaku untuk meninggalkan kemaksiatan. Beliau juga mengabarkan kepadaku bahwasanya ilmu itu adalah cahaya. Dan cahaya Allah tidaklah diberikan kepada pelaku kemaksiatan".

Jauhi Maksiat dan Dosa
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata :
“Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan balasan yang setimpal untuk manusia yang gemar melakukan dosa dengan dicabutnya hidayah dan ilmu yang bermanfaat (dari dirinya).”
(Majmu’ al-Fatawa 14/152)

Dan lihatlah tatkala suatu penduduk negeri yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala karena sebab ketakwaan mereka kepada-Nya dan jauhnya mereka dari perbuatan dosa, maka orang-orang yang datang setelah mereka pun akan ikut menuai ilmu dan juga senantiasa diliputi kebenaran dan petunjuk dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Anak-Anak Rusak Karena Kelalaian Orang Tua

Dari sekian penyebab kerusakan pada anak dan generasi muda, penyebab utamanya adalah kelalaian orang tua dalam mendidik anak mereka, sehingga ketika anak rusak, nakal atau tidak sesuai harapan. Janganlah orang tua menyalahkan orang lain baik guru di sekolah atau yang dianggap merusak dan mempengaruhi anaknya, akan tetapi segera orang tua intropeksi diri mereka.

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menjelaskan, “Kebanyakan kerusakan anak disebabkan karena orangtua mereka, mereka menelantarkannya dan tidak mengajarkan anak ilmu dasar-dasar wajib agama dan sunnah-sunnahnya. Mereka menyia-nyiakan anak-anak di masa kecil mereka.”

Orang tua terlalu sibuk atau malas mendidik anak mereka, serta tidak mengawasi dengan siapa anak-anak bergaul yang bisa mempengaruhi anak-anak. Inilah menjadi penyebab rusaknya anak-anak dan generasi muda. Padahal anak-anak lahir dengan kepolosan dan di atas fitrah. Tidak ada yang lahir kemudian langsung nakal atau rusak akhlaknya.

Dua hal yang penting (dari sekian banyak hal yang harus diperhatikan) :

1. Orang tua harus mengajarkan dasar-dasar ilmu agama, adab Islam dan akhlak mulia.
Jika tidak ada dasar agama, anak bisa jadi sukses dunia tetapi tidak memperhatikan bakti kepada kedua orang tua dan mempunyai adab yang buruk atau menelantarkan orang tua ketika mereka di usia tua. Sebagaimana perkataan :
“Wahai ayahku, sungguh engkau mendurhakaiku di waktu kecil maka aku pun mendurhakaimu dikala aku besar. Engkau menelantarkanku di waktu kecil maka aku terlantarkan engkau di kala tua nanti.”
Sedangkan anak yang baik agamanya ia akan berusaha berbakti kepada orang tua mereka.

2. Orang tua harus memperhatikan baik-baik, dengan siapa anak-anak bergaul dan lingkungannya.
Sebagian orang tua kaget, anak mereka baik di rumah tetapi menjadi rusak di luar rumah. Karena orang tua tidak melarang atau mengarahkan ketika anak-anak mereka ketika berada di lingkungan yang buruk atau teman-teman yang buruk. Anak-anak dan manusia secara umum sangat cepat terpengaruh teman dan lingkungan mereka.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Seseorang akan sesuai dengan kebiasaan/sifat sahabatnya. Oleh karena itu, perhatikanlah siapa yang akan menjadi sahabat kalian”.

Sangat penting memperhatikan lingkungan dan pertemanan anak-anak kita!
Hendaknya ayah sebagai kepala keluarga benar-benar memperhatikan hal ini. Intropeksi diri dan jauhi maksiat karena maksiat yang suami lakukan bisa berpengaruh buruk pada istri dan anak-anaknya.
Sebagian ulama berkata,
“Sungguh, ketika bermaksiat kepada Allah, aku mengetahui dampak buruknya ada pada perilaku istriku, keluargaku dan anak-anakku serta hewan tungganganku.”

Selasa, 24 Maret 2020

BERBUAT BAIKLAH KEPADA TETANGGAMU

Orang yang tidak berbuat baik kepada tetangganya, bahkan tetangganya merasa terganggu dengan perbuatan ataupun perkataannya yang keji, maka orang seperti ini berhak untuk masuk neraka.
Rasulullah ﷺ bersabda, ”Tidak akan masuk surga orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Beberapa hak tetangga yang wajib kita ditunaikan adalah :
1. Tidak menyakitinya baik dalam bentuk perbuatan maupun perkataan
2. Menolongnya dan bersedekah kepadanya jika dia termasuk golongan yang kurang mampu
3. Menutup kekurangannya dan menasihatinya agar bertaubat dan bertakwa kepada Allah Ta’ala
4. Berbagi dengan tetangga

Dan bagaimana jika tetangga justru menyakiti kita?
Untuk permasalahan ini, maka cara terbaik yang dapat kita lakukan adalah bersabar dan berdo’a kepada Allah Ta’ala agar tetangga kita diberi taufik sehingga tidak menyakiti kita.

Kita menghibur diri kita dengan sabda Rasulullah ﷺ, ”Ada 3 golongan yang dicintai Allah. (Salah satunya adalah) seseorang yang memiliki tetangga yang senantiasa menyakitinya, namun dia bersabar menghadapi gangguannya tersebut hingga kematian atau perpisahan memisahkan keduanya.” (HR. Ahmad)

Komponen Utama Tablet

Komponen utama tablet adalah zat aktif, bahan pengikat, bahan penghancur, bahan pengisi, dan bahan pelicin.
  • Zat aktif yang digunakan dalam pengobatan umumnya merupakan senyawa sintetis kimia, selain itu dapat juga berasal dari hasil ekstraksi alam (tumbuhan dan hewan). Idealnya zat aktif yag akan diformulasikan mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: kemurniannya tinggi, stabil, kompatibel  dengan semua eksipien, bentuk partikel sferis, ukuran dan distribusi ukuran partikelnya baik, sifat alir baik, optimum moisture content, kompresibilitas baik, tidak mempunyai muatan pada permukaan, dan mempunyai sifat organoleptis yang baik.
  • Bahan pengikat adalah bahan yang merekatkan partikel serbuk satu dengan yang lain sehingga membentuk granul yang spheris setelah dilewatkan melalui ayakan. Dengan adanya pengikat diharapkan bentuk granul akan tetap terutama setelah pengeringan sampai proses pencetakan. Contoh : PVP, Mucilago amyli, gelatin, HPC-SL.
  • Bahan penghancur adalah bahan yang digunakan untuk tujuan agar tablet dapat segera hancur bila kontak dengan air atau cairan lainnya. Contoh : Amylum kering, Eksplotab, Ac-Di-Sol.
  • Bahan pengisi adalah bahan yang digunakan untuk mendapatkan ukuran tablet yang sesuai dan mempermudah dalam proses pembuatan tablet. Biasanya jumlahnya paling banyak dibandingkan bahan yang lain. Contoh : Laktosa, Starch 1500, Maistarke, Avicel.
  • Bahan pelicin adalah bahan yang digunakan dalam proses pembuatan tablet untuk tujuan-tujuan sebagai berikut :
  1. Memperbaiki aliran granul agar didapat bobot tablet yang seragam. Contoh : Talkum, Aerosil.
  2. Mencegah lekatnya masa siap cetak pada punch atau die, dalam hal ini lubrikan disebut antiadheren. Contoh : Mg stearat dan Talkum.
  3. Mempermudah pengeluaran tablet secara utuh dari cetakannya, dalam hal ini lubrikan disebut lubrikan sejati. Contoh : Mg stearat.

Metode Pembuatan Tablet

Metode pembuatan tablet secara umum dibagi menjadi 3, yaitu granulasi basah, granulasi kering, dan kempa langsung.
1.  Granulasi basah
Granulasi Basah yaitu memproses campuran partikel zat aktif dan eksipien menjadi partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi massa lembab yang dapat digranulasi. Granulasi basah digunakan untuk zat aktif yang tahan terhadap lembab dan panas. Prinsip dari metode ini adalah membasahi massa atau campuran zat aktif dan eksipien dengan larutan pengikat tertentu sampai diperoleh tingkat kebasahan tertentu pula.
Metode ini membentuk granul dengan cara mengikat serbuk dengan suatu perekat sebagai pengganti pengompakan, tehnik ini membutuhkan larutan, suspensi atau bubur yang mengandung pengikat yang biasanya ditambahkan ke campuran serbuk atau dapat juga bahan tersebut dimasukan kering  ke dalam campuran serbuk dan cairan dimasukan terpisah. Cairan yang ditambahkan memiliki peranan yang cukup penting dimana jembatan cair yang terbentuk di antara partikel dan kekuatan ikatannya akan meningkat bila jumlah cairan yang ditambahkan meningkat, gaya tegangan permukaan dan tekanan kapiler paling penting pada awal pembentukan granul, bila cairan sudah ditambahkan pencampuran dilanjutkan sampai tercapai dispersi yang merata dan semua bahan pengikat sudah bekerja, jika sudah diperoleh massa basah atau lembab maka  massa dilewatkan pada ayakan dan diberi tekanan dengan alat penggiling atau oscillating granulator tujuannya agar terbentuk granul sehingga luas permukaan meningkat dan proses pengeringan menjadi lebih cepat, setelah pengeringan granul diayak kembali ukuran ayakan tergantung pada alat penghancur yang dugunakan dan ukuran tablet yang akan dibuat.
Tahapan dari granulasi basah ini yaitu: Campur kering Granulasi dengan penambahan larutan pengikat , Pengeringan, Pengayakan, Campur massa, Pencetakan.
Keuntungan dari metode granulasi basah, yaitu: memperoleh aliran yang baik, meningkatkan kompresibilitas, mengontrol pelepasan, mencegah pemisahan komponen campuran selama proses, distribusi keseragaman kandungan, dan meningkatkan kecepatan disolusi.
Kerugian dari metode granulasi basah, yaitu: banyak tahap dalam proses produksi yang harus divalidasi, biaya cukup tinggi, zat aktif yang tidak tahan lembab dan panas tidak dapat dikerjakan dengan cara ini. Untuk zat termolabil dapat menggunakan pelarut non air.
2.  Granulasi kering
Granulasi kering sering disebut juga dengan slugging, yaitu memproses partikel zat aktif dan eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar dari serbuk semula (granul). Metode ini digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan terhadap panas dan kelembaban. Prinsip metode ini adalah membuat granul secara mekanis, tanpa bantuan bahan pengikat dan pelarut, ikatannya didapat  melalui gaya.
Pada proses ini komponen–komponen tablet dikompakan dengan mesin cetak tablet lalu ditekan ke dalam die dan dikompakan dengan punch sehingga diperoleh massa yang disebut slug, prosesnya disebut slugging, pada proses selanjutnya slug kemudian diayak dan diaduk untuk mendapatkan granul yang sifat alirnya lebih baik dari campuran awal bila slug yang didapat belum memuaskan maka proses diatas dapat diulang. Dalam jumlah besar granulasi kering dapat juga dilakukan pada mesin khusus yang disebut roller compactor yang memiliki kemampuan memuat bahan sekitar 500 kg, roller compactor memakai dua penggiling yang putarannya saling berlawanan satu dengan yang lainnya, dan dengan bantuan tehnik hidrolik pada salah satu penggiling mesin ini mampu menghasilkan tekanan tertentu pada bahan serbuk yang mengalir dintara penggiling.
Tahapan dari granulasi kering ini yaitu: Campur kering, Pencetakan menjadi slug, Pengayakan, Campur massa, Pencetakan.
Keuntungan dari metode granulasi kering, yaitu: Peralatan yang digunakan lebih sedikit, baik untuk zat aktif yang tidak tahan terhadap panas dan kelembaban, dan mempercepat waktu hancur.
Kekurangan dari metode granulasi kering, yaitu: memerlukan mesin tablet khusus untuk membuat slug, tidak dapat mendistribusikan zat warna seragam, dan proses banyak menghasilkan debu sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi silang.
3.  Kempa langsung
Metode Kempa Langsung yaitu pembuatan tablet dengan mengempa langsung campuran zat aktif dan eksipien kering.tanpa melalui perlakuan awal terlebih dahulu. Metode ini merupakan metode yang paling mudah, praktis, dan cepat pengerjaannya, namun hanya dapat digunakan pada kondisi zat aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif tersebut tidak tahan terhadap panas dan lembab. Secara umum sifat zat aktif yang cocok untuk metode kempa langsung adalah zat aktif yang sifat alirnya baik, kompresibilitasnya baik, bentuknya kristal, dan mampu menciptakan adhesifitas dan kohesifitas dalam massa tablet. Prinsip metode kempa langsung yaitu mencampur zat aktif dengan eksipien yang memiliki aliran dan kompresibilitas yang baik kemudian dicetak.
Tahapan dari kempa langsung cukuplah singkat yaitu : Campur massa ke Pencetakan.
Keuntungan dari metode kempa langsung, yaitu: lebih ekonomis karena validasi proses lebih sedikit, prosesnya lebih singkat sehingga tidak memakan waktu, tenaga, dan mesin yang banyak, dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan terhadap panas dan kelembaban, serta waktu hancur dan disolusinya lebih baik.
Kerugian dari metode kempa langsung, yaitu : perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara zat aktif dengan pengisi dapat menimbulkan stratifikasi di antara granul yang selanjutnya dapat menyebabkan kurang seragamnya kandungan zat aktif di dalam tablet, zat aktif dengan dosis yang besar tidak mudah untuk dikempa langsung, dan sulit dalam pemilihan eksipien.

Belajar dari Semut untuk Bertahan di Rumah Ketika Kondisi Bahaya

Salah satu kisah penuh pelajaran yang diabadikan oleh Al-Qur’an adalah kisah semut dengan Nabi Sulaiman AS.

Allah swt berfirman :

حَتَّىٰٓ إِذَآ أَتَوۡاْ عَلَىٰ وَادِ ٱلنَّمۡلِ قَالَتۡ نَمۡلَةٞ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّمۡلُ ٱدۡخُلُواْ مَسَٰكِنَكُمۡ لَا يَحۡطِمَنَّكُمۡ سُلَيۡمَٰنُ وَجُنُودُهُۥ وَهُمۡ لَا يَشۡعُرُونَ

Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, “Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.” (QS. An-Naml (27) : 18)

Tidakkah kita menyadari bahwa ketika seekor semut merasa ada bahaya yang akan menimpa kelompoknya, ia segera menyuruh semut yang lain untuk masuk ke dalam sarang mereka.

Kalimat :

ٱدۡخُلُواْ مَسَٰكِنَكُمۡ

“Masuklah ke dalam sarang-sarangmu…”

Adalah sebuah pesan yang sangat jelas bahwa akan ada suatu kondisi yang memaksa kita untuk bertahan di dalam rumah. Apakah begitu sulit kita memahami pelajaran dari ayat ini? Apabila semut akan masuk ke sarang-sarang mereka ketika ada bahaya yang datang, maka kini waktunya kita masuk ke rumah-rumah kita untuk menjaga diri dan keluarga. Bahkan lebih dari itu, kita berdiam di rumah demi memutus mata rantai virus dan menjaga keselamatan orang lain.

Senin, 23 Maret 2020

Fitnah Akhir Zaman; Beriman di Pagi Hari, Kafir di Sore Hari

Bismillahirrahmaanirrahim
SALAH satu sunnatullah yang berlaku pada manusia adalah banyaknya isyarat dan tanda yang mengiringi suatu kejadian. Peristiwa gunung meletus bisa diketahui dari turunnya beragam binatang buas dari puncak-puncak gunung. Gempa bumi bisa ditandainya banyaknya katak yang berkumpul di suatu tempat yang tidak sewajarnya. Gelombang tsunami bisa dilihat dari surutnya air laut secara tiba-tiba dalam kadar yang fantastis. Banjir bandang atau bencana alam lainnya pun para ilmuan sudah bisa memprediksi kejadiannya dengan melihat tanda dan isyarat yang mengiringinya. Begitulah kebijakan dan kemahaadilan Allah Subhanahu Wata’ala atas makhluk-Nya.

Bila untuk peristiwa bencana yang lazim terjadi Allah memberikan tanda-tanda agar manusia punya kesempatan menyelamatkan dirinya, tentunya untuk kiamat yang teramat dahsyat peristiwanya lebih layak untuk diberikan tanda dan isyaratnya.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam sebagai nabi terakhir sudah memberikan banyak isyarat dan tanda menjelang dekatnya akhir zaman dan datangnya kiamat besar. Riwayat-riwayat itu bercerita tentang fitnah, petaka, huru-hara, peperangan dan pembunuhan.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda :

إِنَّ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ فِيهَا مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا وَيُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا الْقَاعِدُ فِيهَا خَيْرٌ مِنْ الْقَائِمِ وَالْمَاشِي فِيهَا خَيْرٌ مِنْ السَّاعِي فَكَسِّرُوا قِسِيَّكُمْ وَقَطِّعُوا أَوْتَارَكُمْ وَاضْرِبُوا سُيُوفَكُمْ بِالْحِجَارَةِ فَإِنْ دُخِلَ يَعْنِي عَلَى أَحَدٍ مِنْكُمْ فَلْيَكُنْ كَخَيْرِ ابْنَيْ آدَمَ

“Sesungguhnya, menjelang terjadinya Kiamat ada fitnah-fitnah seperti sepotong malam yang gelap gulita, pada pagi hari seseorang dalam keadaan beriman, tetapi pada sore hari ia menjadi kafir, sebaliknya pada sore hari seseorang dalam keadaan beriman, namun dipagi hari ia dalam keadaan kafir. Orang yang duduk pada masa itu lebih baik daripada yang berdiri, orang yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, dan orang yang berjalan lebih baik daripada orang yang berjalan cepat. Maka, patahkan busur kalian, putus-putuslah tali kalian, dan pukullah pedang kalian dengan batu, jika salah seorang dari kalian kedatangan fitnah-fitnah ini, hendaklah ia bersikap seperti anak terbaik di antara dua anak Adam (yakni bersikap seperti Habil, jangan seperti Qabil–pent).” [HR. Abu Dawud (4259), Ibnu Majah (3961) Al-Fitan, Ahmad (19231), dan Hakim]

Dalam sebuah hadits disebutkan : “Ketahuilah, sesungguhnya fitnah itu dari sini, fitnah itu dari sini, dari arah terbitnya tanduk setan.” [HR. Bukhari (3279) Bad’ul-Khalqi, Muslim Al-Fitan wa Asyrathu’s-Sa’ah]

Secara bahasa fitnah bisa bermakna ujian, cobaan, bala’, bencana dan siksaan. Pada riwayat di atas Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam memberikan peringatan kepada umatnya agar mewaspadai adanya fitnah yang bisa menggoncang keimanan mereka.

Penggambaran fitnah laksana potongan malam yang amat pekat itu menunjukkan betapa berat dan berbahayanya fitnah itu. Ini merupakan peringatan penting bagi setiap Muslim, bahwa banyaknya fitnah yang menyebabkan seseorang murtad merupakan tanda dekatnya akhir zaman.

Tentang fitnah yang bisa membuat kaum Muslimin terperosok pada kekufuran setelah keimanannya diperkuat dalam riwayat yang menjelaskan tentang kemunculan fitnah duhaima’. Riwayat tentang fitnah duhaima’ bercerita tentang masa-masa yang akan dihadapi oleh kaum Muslimin menjelang keluarnya Dajjal untuk menebar fitnah dan huru-hara.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda: “Setelah itu akan terjadi fitnah Duhaima’, yang tidak membiarkan seorang pun dari umat ini kecuali akan ditamparnya dengan tamparan yang keras. Ketika orang-orang mengatakan, “Fitnah telah selesai”, ternyata fitnah itu masih saja terjadi. Di waktu pagi seseorang dalam keadaan beriman, namun di waktu sore ia telah menjadi orang kafir. Akhirnya manusia terbagi menjadi dua golongan: golongan beriman yang tidak ada kemunafikan sedikit pun di antara mereka, dan golongan munafik yang tidak ada keimanan sedikit pun di antara mereka. Jika hal itu telah terjadi, maka tunggulah munculnya Dajjal pada hari itu atau keesokan harinya.” [HR. Abu Dawud no. 3704, Ahmad no. 5892, dan Al-Hakim no. 8574. Dishahihkan oleh Al-Hakim, Adz-Dzahabi]

Hadits di atas mengisyaratkan hakikat fitnah Duhaima’ akan meluas mengenai seluruh umat ini. Meskipun manusia menyatakan fitnah tersebut telah berhenti, ia akan terus berlangsung dan bahkan mencapai puncaknya.

Beliau menerangkan tentang efek yang ditimbulkan oleh fitnah ini, yaitu munculnya sekelompok manusia yang di waktu pagi masih memiliki iman, namun di sore hari telah menjadi kafir. Ini merupakan sebuah gambaran tentang kedahsyatan fitnah tersebut. Fitnah ini akan mencabut keimanan seseorang hanya dalam bilangan hari, dan ini juga merupakan sebuah gambaran betapa cepatnya kondisi seseorang itu berubah.

Tentang hakikat dari fitnah ini, ada dua gambaran yang paling mendekati bentuknya, yaitu fitnah demokrasi sekuler liberal dan fitnah perang global melawan terorisme. Kedua fenomena ini adalah wujud yang paling mendekati semua ciri yang termuat pada fitnah Duhaima’.

Kedua fitnah ini pula yang paling berpotensi menjadikan seorang masih beriman di pagi hari namun tanpa sadar menjadi kafir di sore hari.

Mengapa demikian?

Jika fitnah kegelapan Duhaima’ itu ada pada ideologi demokrasi sekuler, maka fenomena yang paling nyata pada fitnah ini adalah penolakan terhadap hukum Allah. Seorang yang masuk dalam perangkap fitnah ini bisa tervonis kafir lantaran menolak syari’at Allah dan menjadikan suara mayoritas yang menentang hukum Allah sebagai dasar hukum yang konstitutif.

Sedangkan pada kasus perang global atas terorisme maka mereka yang masuk dalam barisan musuh musuh Allah untuk memerangi kaum Muslimin bisa terancam vonis kafir. Sebab hakikat perang atas terorisme yang disuarakan oleh Amerika dan sekutunya adalah perang terhadap syari’at Islam dan penegakknya. Maka, siapapun yang bergabung dalam barisan musuh untuk memerangi kaum Muslimin, sungguh ia telah melakukan hal-hal yang membatalkan keislamannya.

Demikanlah dahsyatnya fitnah Duhaima’, fitnah akhir zaman yang membuat orang berbolak balik hatinya. Ekstrimnya, mereka yang terperangkap dalam fitnah ini pagi hari masih membaca Al-Qur’an di masjid, namun di sore hari sudah melakukan kebaktian di gereja. Di pagi hari masih menutup aurat dengan jilbabnya, namun di sore hari sudah berganti pakaian ala artis barat yang menyingkat auratnya.

Betapa cepatnya perubahan keimanan itu; pagi beriman sore kafir.
Wallahu a’lam bish shawab

Sebelum Kemunculan Dajjal

Sesungguhnya tiga tahun sebelum munculnya Dajjal, adalah waktu yang sangat sulit, di mana manusia
akan ditimpa kekurangan bahan makanan dan kelaparan yang amat sangat.

Allah akan memerintahkan kepada langit pada tahun pertama untuk menahan sepertiga dari hujannya, dan memerintahkan kepada bumi untuk menahan sepertiga dari tanaman-tanamannya.

Dan pada tahun kedua Allah akan memerintahkan kepada langit untuk menahan dua pertiga dari hujannya dan memerintahkan kepada bumi untuk menahan dua per tiga dari tumbuh-tumbuhannya.

Kemudian di tahun yang ketiga, Allah memerintahkan kepada langit untuk menahan semua air hujannya, maka ia tidak meneteskan setetes air pun dan Allah memerintahkan kepada bumi untuk menahan semua tanaman-tanamannya, maka setelah itu tidak dijumpai satu tanaman hijau yang tumbuh dan semua binatang yang berkuku akan mati, kecuali yang tidak dikehendaki oleh Allah."

Kemudian para sahabat bertanya, "Dengan apakah manusia akan hidup pada saat itu?" Beliau menjawab, "Tahlil, takbir dan tahmid akan sama artinya bagi mereka dengan makanan."