-
Pengikat bisa berupa gula dan
polimer.
- Pengikat yang berupa
polimer alam: starch, gum (acacia, tragacanth, gelatin)
-
Pengikat yang berupa polimer sintetik: PVP, metilselulosa, etilselulosa,
hidroksipropilselulosa
-
Bisa dengan cara kering/basah. Cara basah lebih sedikit membutuhkan bahan.
1. Starch
(amylum)
(Lachman
Tablet)
- Dapat digunakan sebagai pengisi, pengikat,
dan penghancur
- Dalam bentuk musilago amili 5-10%
-
Cara: suspensikan starch 1:1/2-1 dalam air dingin, tambahkan 2-4 kali air
mendidih dengan pengadukan konstan sampai starch mengembang menjadi transparan
yang dapat diencerkan
- Cara lain: suspensi starch dalam air dipanaskan
-
Mengandung kadar air 11-14%; akan menyebabkan tablet terdisintegrasi dengan
cepat (hal 161)
-
Pembuatannya harus hati-hati agar diperoleh musilago yang baik, tidak
terhidrolisis, dan tidak mengarang
- Pemakaian terbaik maksimal 30%. Jika dosis zat aktif besar, starch diganti
dengan penghacur yang lebih baik, yaitu avicel.
- Tablet yang mengandung amilum dengan konsentrasi tinggi menunjukkan tablet yang
rapuh dan sukar dikeringkan
- Amilum yang tidak dimodifikasi tidak mempunyai sifat kompresibilitas yang baik
dan mempunyai friabilitas yang besar, dan akan terjadinya capping pada tablet
jika digunakan dalam jumlah besar
Sebagai
disintegran:
- Pemakaian: 1-20%, merupakan disintegran
yang paling umum digunakan
- Mekanisme kerja dengan membentuk ikatan hidrogen saat pengempaan dan pecah atau
mengembang saat air masuk mell pori (kapiler)
- Pemakaiannya disesuaikan dengan jenis starch, tekanan pengempaan, dan kandungan
air massa cetak
- Perhatian: sebelum digunakan, starch harus dikeringkan pada suhu 80-90 °C
untuk menghilangkan air yang terabisaorpsi
2. Starch 1500
- Dapat digunakan sebagai pengikat basah,
kering, dan disintegran
- Starch 1500 maksimal mengandung 20% fraksi larut air yang berfungsi sebagai
pengikat sedangkan sisanya bersifat sebagai disintegran
- Starch 1500 dibutuhkan ± 3-4 kali lebih banyak daripada musilago amili untuk
menghasilkan tablet dengan kekerasan yang sama
-
Sebaiknya tidak digunakan sebagai pengisi pada GB karena akan menghasilkan gel
yang berfungsi sebagai pengikat yang sangat kuat
- Sebagai disintegran dapat ditambahkan kering, pada fasa luar.
(Lachman
Industri)
- Aliran
bagus, merupakan directly compressible starch
- Dapat dikempa sendiri, tetapi jika dicampur dengan 5-10% obat membutuhkan
lubrikan tambahan (misalnya 0,25% colloidal silicon dioxide)
- Mengandung 10% lembab dan menyebabkan tablet menjadi lunak jika dikombinasi
dengan Mg stearat > 0,5%, sebagai pengganti digunakan asam stearat
Sebagai
disintegran:
- Merupakan disintegran yang baik dan
ditambahkan dalam campuran kering (dalam fasa dalam dan atau fasa luar pada
metoda granulasi kering atau kempa langsung, atau dalam fasa luar pada metoda
granulasi basah)
- Perhatian: tidak boleh diberikan pada massa basah
3. Amilum pragelatinasi
- Merupakan pati yang sudah dimasak dan dikeringkan lagi. Dapat digunakan sebagai
pengganti starch paste karena lebih mudah larut dalam air hangat tanpa
pemanasan
-
Dapat ditambahkan kering ke dalam serbuk kemudian dibasahkan dengan air
membentuk massa lembab
4. Gelatin
-
Digunakan pada konsentrasi 5-10% sebanyak 1-5% dari formula
-
Sudah jarang digunakan, digantikan PVP, MC. Cenderung menghasilkan tablet yang
keras dan memerlukan disintegran yang aktif
- Dapat digunakan untuk senyawa yang sulit diikat
- Kelemahan: rentan bakteri dan jamur
- Jika masih diperlukan pengikat yang lebih kuat, dapat digunakan larutan gelatin
dalam air 2-10%, yang dibuat dengan menghidrasi gelatin dalam air dingin selama
beberapa jam/semalam kemudian dipanaskan sampai mendidih, larutan gelatin harus
dipertahankan hangat sampai digunakan karena akan menjadi gel pada pendinginan
5. Larutan sukrosa
- Membentuk granul keras, kekerasan diatur dari konsentrasi sukrosa 20-85%
- Sangat baik sebagai pembawa soluble dyes dan menghasilkan warna
beragam
- Digunakan untuk menggranulasi tribasic fosfat yang umumnya memerlukan pengikat yang
lebih kohesif dari musilago amili; pada tablet ferro sulfat, bertindak sebagai
pengikat dan pelindung ferrosulfat dr oksidasi
-
Senyawa lain yang pengikatnya bisa berupa gula: aminofilin, asetopheretidin,
asetaminofen, meprobamate
6. Larutan akasia
- Digunakan pada konsentrasi 10-25%; untuk mengurangi mephenesin (dosis besar dan
sukar digranulasi)
- Menghasilkan granul yang keras tetapi tidak mengeras pada penyimpanan
- Kelemahan: dapat terkontaminasi mikroba
- Kadang ditambah lubrikan cair PEG 6000 untuk membantu pencetakan tablet dan
disintegrasi tablet
7. PVP
- Nama dagang: Kollidon atau Plasdon
- Inert, larut air dan alkohol, digunakan dalam konsentrasi 3-15%, sedikit
higroskopis, tidak mengeras selama penyimpanan (baik untuk tablet kunyah)
- Tablet efervesen bisa dibuat
menggunakan PVP dalam etanol anhidrat. Jangan menggunakan isopropanol
anhidrat karena meninggalkan bau pada granul.
-
Konsentrasi 5% menghasilkan kompresibilitas yang baik dari serbuk Natrium
bikarbonat dan asam sitrat sehingga tablet bereaksi cepat dan disolusi cepat.
- PVP baik untuk tablet kunyah terutama untuk alumunium hidroksida, Mg(OH)2
8. Selulosa
- Metil selulosa
-
1-5% larutan air; larutan 5%
menghasilkan kekerasan yang sama dengan musilago amili
- Dapat digunakan untuk menggranulasi soluble/insoluble powder; pengikat yang
baik untuk eksipien laktosa, manitol, dan gula
- Keuntungan: dapat dikompres cepat, tidak mengeras pada penyimpanan
b.
CMC Na
-
5-15%
- Inkompatibel dengan Mg, Ca, Al, dan garamnya
- Menghasilkan granul yang lebih rapuh dari PVP kecenderungan untuk mengeras;
umumnya tablet mempunyai waktu disintegrasi yang lebih lama
c.
Etil selulosa
-
Larutan dalam alkohol. Low
grades digunakan sebagai pengikat 2-10% dalam etanol
- Dapat digunakan untuk menggranulasi serbuk yang sukar digranulasi:
asetaminofen, kafein, meprobamat, ferofu, arat, dan dapat digunakan sebagai
pengikat non air untuk serbuk yang tidak tahan air seperti asam askorbat
- Dapat memperlambat
disintegrasi
9. Polivinil alkohol
- Larut air, mirip akasia tapi tidak terlalu rentan dengan bakteri
- Membentuk granul yang lebih lunak dari acacia, menghasilkan tablet yang
disintegrasi lebih cepat dan tidak mengeras pada penyimpanan
10. PEG 6000
-
Sebagai pengikat anhidrat, dimana air dan alkohol tidak dapat digunakan
-
PEG 6000 merupakan padatan putih yang meleleh pada 70-750C dan
mengeras pada 56-630C
11. N-HPC (Nisso-HPC)
-
Larut dalam air dan pelarut organik alkohol, propilen glikol, metilen klorida,
aseton dan kloroform. Jika digunakan sebagai pelarut pada granulasi basah N-HPC
dilaruntukan dalam air atau alkohol.
- Cara:
- Melarutkan dalam air
-
N-HPC ditambahkan sedikit
demi sedikit ke dalam air sambil diaduk kuat
-
20-30% air dipanaskan sampai 600C dan N-HPC ditambahkan
perlahan-lahan sambil diaduk. Setelah itu ditambahkan sisa air. Dengan cara ini
pelarutan lebih cepat.
- Melarutkan dalam pelarut organik
2 komentar:
Admin, tolong infoin sumber pustaka gelatin darimana. mksh
Terimakasih informasinya
Posting Komentar