Memberikan edukasi seks kepada anak dan remaja
bisa membawa pengaruh baik untuk menghindarkan mereka dari resiko
kanker. Menurut, cancercompass.com yang dikutip dari vemale.com, sebuah
riset di Amerika Serikat menemukan bahwa melakukan hubungan seks di bawah usia 17 tahun meningkatkan resiko kanker, terutama kanker serviks.
Idealnya, saat sel dalam tubuh sedang membelah, tidak ada rangsangan
dari luar tubuh seperti masuknya penis dan sperma. Hal tersebut memicu
kanker tumbuh dan membelah secara abnormal. Saat melakukan hubungan
suami istri pada usia yang sangat muda, rahim sangat rentan mengalami
luka yang menyebabkan infeksi pada mulut dan dinding rahim. Luka
tersebut bisa jadi terus terinfeksi tanpa disadari menimbulkan kanker
yang pada stadium lanjut.
Dengan tidak memperhatikan hal
tersebut, akan sangat menyayangkan jika karena menikah di usia muda
justru menyebabkan kanker serviks. Jika sudah parah, masektomi harus
dilakukan pada si penderita. Artinya, si penderita harus kehilangan
rahimnya yang berarti ia tidak dapat mengandung dan melahirkan anaknya
sendiri.
Selain serviks, organ wanita lain seperti payudara juga
dapat terserang kanker akibat menikah di usia muda. Karena resikonya
yang tinggi terkena kanker, maka dianjurkan seorang wanita disarankan
menikah pada usia lebih dari 17 tahun. Lebih khusus lagi, pemerintah
Indonesia melalui sebuah iklan masyarakat menyarankan bahwa wanita
menikah minimal pada usia 21.
Nah, sekarang giliran anda untuk berperan menginformasikan hal ini kepada saudara, anak dan teman ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar