Translate

Jumat, 23 Maret 2012

Waspada Bencana Angin Puting Beliung

 
Belakangan ini bencana angin puting beliung kerap terjadi di Indonesia. Angin puting beliung dapat merusak rumah dan bangunan lainnya yang berlangsung cukup cepat dan singkat. Seperti apa dan mengapa bisa terjadi angin puting beliung itu? Berikut info ringkasnya.

Angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin “Leysus”. Di daerah Sumatera disebut “Angin Bohorok” dan masih ada sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu “Tornado” mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim pancaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar.

Ciri-ciri datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah (bumi).
Durasi fase pembentukan awan, hingga fase awan punah berlangsung paling lama sekitar 1 jam. Karena itulah, masyarakat agar tetap waspada selama periode ini.

Proses terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.

Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin.

Untuk mengantisipasinya dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain :
  • Kenali bulan-bulan pertukaran musim / pancaroba di tempat anda.
  • Mengadakan penghijauan karena dengan adanya penghijauan udara tidak terlalu panas sehingga tidak terjadi perbedaan panas yang dapat menimbulkan adanya angin puting beliung. Penanaman pohon sangat dianjurkan. Karena keberadaan pohon paling tidak akan menghambat adanya angin puting beliung.
  • Apabila terjadi angin puting beliung menghindar dari pepohonan tinggi yang sudah rapuh karena bisa tertimpa pohon, cari tempat yang aman dan kuat atau menghindar jauh.
  • Membuat rumah yang permanen dan kuat.  Selain itu terkadang, bangunan yang paling rawan adalah atap. Masyarakat diharapkan mempunyai konstruksi bangunan dan atap yang terpasang kuat, dan tidak asal pasang.
  • Membuat tempat perlindungan di bawah tanah apabila tempat tinggal sering terjadi angin puting beliung.
  • Mencari tempat yang terbuka karena dari tempat itu seseorang mengetahui arah mana angin datang, kemudian menghindar atau menjauh.

Tidak ada komentar: