Anda
mungkin pernah mendengar atau malah pernah mencoba spa ikan yang sering
juga disebut pedikur ikan. Ritual perawatan kecantikan ini memang seru.
Konsumen akan mencelupkan kaki ke dalam bak yang diisi dengan ikan-ikan
berukuran kecil yang disebut Garra rufa, atau dikenal juga dengan Fish
Doctor.
Ikan-ikan tersebut akan memakan kulit mati dari kaki para pengunjung
sekaligus membersihkannya secara alami. Jenis ikan ini berasal dari
Timur Tengah dan telah digunakan dalam perawatan medis untuk penyakit
kulit selama bertahun-tahun.
Namun, tahukah Anda bahwa spa ikan
menjadi topik yang kontroversial sejak pertama kali diperkenalkan?
Bahkan, ternyata banyak tempat ikan yang ditutup karena dilaporkan
menyebabkan penyakit dan berbahaya. Berikut beberapa alasannya:
- Bak atau kolam yang digunakan untuk spa ikan sulit dibersihkan secara
efisien setelah setiap penggunaan. Karena tidak rutin dibersihkan, maka
jamur dan kuman dengan mudah menyebar dari satu pelanggan ke yang lain.
- Ikan tidak dapat didisinfeksi atau dipisahkan karena cenderung
digunakan berkali-kali oleh pelanggan yang berbeda. Hal ini, sepert
dikutip dari Femguide, meningkatkan risiko penyebaran infeksi, bakteri,
jamur, dan kuman.
- Terkadang, ikan Chinchin Cina digunakan
sebagai pengganti ikan Garra rufa. Ikan Chinchin Cina yang memiliki gigi
dan sering menghisap darah spa ikan. Kondisi ini bisa mempermudah
penularan penyakit.
- Terdapat peraturan yang menentukan jumlah
ikan yang diperbolehkan berada di dalam satu bak atau kolam spa. Ikan
hanya akan bekerja jika mereka merasa lapar sehingga ikan tidak diberi
makan agar selalu merasa lapar dan mengambil kulit mati dari kaki
pelanggan. Hal ini dianggap kekejaman terhadap hewan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar